Invited to The 2 in 1 WCU Program of Brawijaya University

Widodo Pranowo bersama asistennya, Agung Kurniawan, dan mahasiswa bimbingannya, Ezikri Yasra diundang oleh Prof Dr. Aida Sartimbul untuk memberikan Training on Oceanography and Ecosystem Modeling pada 11 – 12 Desember 2021. Kemudian kuliah umum dari Widodo Pranowo dilanjutkan pada 13 Desember 2021, dengan memberikan pengenalan tentang Pusat Riset Kelautan dengan berbagai institut riset dibawah koordinasi dari Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan SDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari suatu rangkaian besar 2 in 1 World Class University Program in Brawijaya University sepanjang bulan Desember 2021.

Kegiatan tersebut diberitakan di NEWS POINT UBTV pada 15 Desember 2021.

JawaPos.com: La Nina Membuat Ikan Berada di Lapisan Lebih Dalam

JawaPos.com–Kemungkinan besar La Nina sedang berkembang di Samudera Pasifik yang cenderung meningkatkan curah hujan. Sehingga bahaya banjir harus diwaspadai dalam kurun waktu Desember 2021 hingga Februari 2022.

Hal itu diungkapkan Peneliti Ahli Utama Oseanografi Terapan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Widodo Pranowo. Dia menjelaskan, proses pembentukan La Nina disertai dengan mekanisme interaksi antara laut dan atmosfer yang lain.

Posisi Indonesia di suatu persimpangan besar geografis dua benua dan dua samudra, Samudera Hindia dan Pasifik menghasilkan variabilitas iklim laut yang kompleks,” ungkap Widodo Pranowo.

Widodo mengatakan, Samudera Hindia memberikan pengaruh secara jarak jauh (telekoneksi) kepada Indonesia melalui fenomena yang dikenal sebagai Indian Ocean Dipole (IOD). Samudera Pasifik secara telekoneksi memberikan pengaruh yang sering disebut sebagai El Nino Southern Oscillation (ENSO).

Pemantauan peningkatan suhu laut di Samudera Pasifik barat dan wilayah perairan Indonesia harus terus dilakukan secara kontinu mulai bulan ini sebagai peringatan dini. Peningkatan suhu permukaan laut akan semakin meningkatkan penguapan air laut ke angkasa, yang artinya akan meningkatkan probabilitas terjadinya hujan,” urai Widodo.