Tag: oseanografi

DETIK TRAVEL: Laut Bali Sudah Bersih, Tapi Sampahnya Masih Mengalir

DETIK TRAVEL, Kupang – Nusa Penida viral dengan video turis Inggris yang menyelam dikelilingi sampah. Sekarang sudah bersih, tapi sampahnya masih mengalir. Turis Inggris yang bernama Rich Horner menyelam di Manta point Nusa Penida. Dalam videonya, Horner merekam seekeor manta yang lewat di dasar laut. Di sekelilingnya, sampah plastik berseliweran dan mengambang di permukaan laut. Hal ini menjadi viral dan membuat Kementerian Pariwisata melakukan pengecekan, seminggu kemudian.

Saat melakukan pengecekan, didapati laut Nusa Penida begitu bening dan bersih. Hal ini rupanya bukan hal yang mustahil, karena laut merupakan wadah air yang begerak, bukan akuarium yang diam.

Ernez Leo, d’traveler asal Kupang pun mengalami hal yang sama dengan Rich Horner. Saat itu dia dan kawan-kawan hendak melakukan snorkeling dan free drive di Perairan Dermaga Fery, di Bolok. Saat itu Ernez hendak melakukan free dive pada pukul 9.30 Wita. Namun bukan hanya ikan dan karang, tapi sampah pun mengelilinginya. Perairan sedang dalam keadaan surut. Setengah jam kemudian, perairan tersebut mengalami pasang dan sampah mulai berkurang bahkan hilang tanpa jejak. Apakah itu jangan-jangan sampah yang hanyut dari perairan di Nusa Penida?

Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan KKP, Dr. Widodo Pranowo pun angkat bicara. “Kalau secara umum, pada saat surut, kecepatan arus umumnya relatif pelan. Sehingga material apapun, apalagi yang berat jenisnya sangat lebih kecil ketimbang berat jenis air laut, akan mudah terlihat mengapung di perairan pesisir,” ujar Widodo kepada detikTravel, Minggu (11/3/2018). Read More DETIK TRAVEL: Laut Bali Sudah Bersih, Tapi Sampahnya Masih Mengalir

Kuliah Umum Prof. Dr. Stephan Zeeman (USA) dan Dr. Ing Widodo (KKP_RI)

Pada : Rabu, 11 Maret 2015 – 13:40:00 WIB

www.msdp.undip.ac.id Dalam rangka untuk peningkatkan ilmu dalam bidang pengideraan jauh beberapa hari yang lalu program Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengadakan kegiatan kuliah umum dengan pembicara Prof. Stephan I Zeeman, Ph.D ( University of New Enland – USA) dan Dr.Ing. Widodo S Pranowo dari (Kementerian Kelautan dan Perikanan RI) serta Prof.Dr.Ir.Agus Hartoko, M.Sc selaku Ketua Program Studi S2 – Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro (Pakar Pengideraan Jauh dan SIG) adapun topik yang diangkat dalam kuliah umum ini mengenai “Penginderaan Jauh Guna Pemetaan Sumberdaya Perikanan”.

Acara ini sendiri selain di hadiri oleh mahasiswa baik S1,S2 dan S3 turut hadir pula pembantu dekan,dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro serta dinas dari instansi terkait yang mana selain mendengarkan pemaparan dari para pembicara juga turut andil pada saat sesi tanya jawab.

 

Sumber: msdp.undip.ac.id – pada : Rabu, 11 Maret 2015 – 13:40:00 WIB

Momsei, Pelayaran Ilmiah untuk Merekam Sinyal Upwelling

Majalah SAINS INDONESIA on Tuesday, 22 October 2013

Pelayaran ilmiah yang melibatkan tim peneliti dari Indonesia, China, dan Amerika Serikat (AS) difokuskan menangkap sinyal upwelling. Data yang didapat akan memperkuat basis data dan informasi kelautan dan iklim nasional.

Sinyal upwelling yang umumnya mulai terbentuk pada Agustus dan September, menjadi kesempatan bagi tim peneliti yang tergabung dalam pelayaran ilmiah “Monsoon Onset Monitoring & Its Social & Ecosystem Impacts (MOMSEI)” untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Dinamika monsun Asia-Australia menjadi salah satu kajian dalam penelitian ini karena berinteraksi dengan dinamika laut Indonesia yang berdampak pada ekosistem dan kondisi sosial di Indonesia.

Kondisi ekosistem didedikasikan kepada lingkungan laut yang mendukung perikanan. Selain itu informasi variabilitas monsun secara sosial dapat untuk mendukung kegiatan litbang garam,” kata Dr Budi Sulistyo, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP), Balitbang KP, kepada Majalah Sains Indonesia, belum lama ini. Ditambahkan Budi, pelayaran ilmiah kali ini melibatkan 16 peneliti yang berasal dari Balitbang KP (8 peneliti), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2 peneliti, The First Institut of Oceano-graphy, State Oceanic Administration PR China (FIO-SOA) 5 peneliti, dan Woods hole oceanographic Institution AS (1 peneliti).

Pelayaran ilmiah yang menggunakan Kapal Penelitian Baruna Jaya VIII milik LIPI ini berlangsung 10 hari (22 September-1 Oktober). Rute pelayaran diawali dari Pelabuhan Benoa Bali, Samudera Hindia Selatan Jawa dan berakhir di Muara Baru Jakarta. Dalam penelitian ini, tim peneliti akan mengukur_parameter konduktivitas, suhu laut, tekanan/kedalaman, kecepatan arus, meteorology, pengambilan sampel air untuk analisa nutrien, khlorofil, dan plankton. “Kami bersyukur, dalam penelitian ini mendapatkan pinjaman peralatan Video Plankton Recorder (VPR) secara gratis dari Woods Hole Oceanographiy Institution (WHOI) AS. Alat yang dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi dan berkecepatan tinggi ini sangat membantu dalam pemotretan jenis-jenis plankton yang ada di laut,” kata Dr Ing Widodo Pranowo, koordinator MOMSEI Indonesia.

Artikel selengkapnya bisa anda baca di Majalah SAINS Indonesia Edisi 22.

Sumber:  Majalah SAINS INDONESIA

The South China Sea – Indonesian Seas Transport / Exchange and Impacts on Seasonal Fish Migration (SITE) Workshop, China

Berita diterbitkan pada: Jumat, 09 Desember 2011
Pada akhir November lalu, Kepala BPOL Dr.rer.nat. Agus Setiawan dan Kasie Yantek, Bambang Sukresno, M.Si berkesempatan mengunjungi negeri matahari terbit, China. Kunjungan kedua pejabat BPOL ini dalam rangka menghadiri workshop “The South China Sea – Indonesian Seas Transport / Exchange (SITE) and Sunda Dynamics, and Their Impacts on Seasonal Fish Migration” yang diselenggarakan di Qingdao pada 27 – 28 November 2011. SITE merupakan salah satu program kerjasama antara China (FIO – SOA) dengan Indonesia (Balitbang KP) yang telah sukses diimplementasikan selama lima tahun terakhir.Dalam workshop tersebut dibahas tentang perkembangan program SITE: bagaimana perkembangan sains terbaru dalam oseanografi fisik di Laut China Selatan dan Perairan Indonesia. Sebelas peneliti dari China, Indonesia, USA dan Korea diundang untuk memberikan presentasi.

Acara pembuka dipimpin oleh Prof. Guohong Fang, chief scientist of SITE project of China side, First Institute of Oceanography (FIO), SOA. Prof. Fangli Qiao, Deputy Director of FIO, memberikan ucapan selamat datang pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), Indonesia; Lamont Doherty Earth Observatory (LDEO), Columbia University, USA; Sungkyunkwan University, Korea; dan delegasi dari FIO. Beliau juga menyoroti perkembangan terakhir yang telah diambil oleh para peneliti dari Indonesia, USA dan China dalam kerangka program SITE yang telah berlangsung. Beliau juga menyarankan diskusi mendalam selama tiga hari berikutnya untuk memperkuat kerjasama multilateral dan mengharapkan pencapaian yang lebih besar. Dalam kesempatan ini, Dr. Widodo Setiyo Pranowo, P3SDLP menjelaskan rencana program dalam Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir serta memberikan beberapa saran untuk rencana studi ke depan terkait dengan program SITE.
Mengikuti peraturan baru di Balitbang KP, program SITE tidak akan lagi dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan pesisir (P3SDLP). Program ini selanjutnya akan dikelola oleh Pusat Pengembangan dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Terkait dengan Implementation Agreement (IA) SITE yang akan berakhir pada 2011 ini, draft IA SITE terbaru telah disiapkan dan rencananya akan ditandatangani pada 5th China-Indonesia Joint Workshop di Xiamen, 15 – 16 Desember mendatang.
Beberapa peneliti yang memberikan presentasinya pada acara workshop :

  1. Prof. Choi ByungHo, Sungkyunkwan University, Korea : Regional Ocean Tide Simulator for the South China Sea
  2. Prof. Guohong Fang, FIO : South China Sea General Circulation
  3. Dr. Dwi Susanto, LDEO : The Preliminary Results of Sunda and Karimata Strait Observation
  4. Dr. Zexun Wei, FIO : Tide and Tidal Current Observation in the Karimata Strait
  5. Dr.rer.nat. Agus Setiawan, BPOL : Ocean Dynamics in Karimata Strait using HAMSOM Model.

Sumber: http://www.brok.kkp.go.id/news/284/