Civil-military interactions in academia

Peserta FGD Hybrid Kurikulum Prodi S2 SPL FSP UNHAN RI yang hadir offline. [Tengah] Mayjen TNI Dr. Piyanto (Dekan FSP UNHAN RI), diapit oleh Laksda TNI Dato Rusman Sutan Nurdin (Staf Khusus KASAL) dan Widodo Setiyo Pranowo (Peneliti BRIN, Pengajar STTAL). Di Samping Widodo adalah Kolonel Laut (P) Rudy Sutanto (moderator FGD). Kaprodi S2 SPL Kolonel Laut (T) Tasdik Mustika Alam sebagai pemapar berdiri urutan kedua dari kiri.

Jakarta, 24 Juni 2024. Prodi S2 Strategi Pertahanan Laut (SPL), Fakultas Strategi Pertahanan (FSP), Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI), pada tanggal tersebut menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang rencana perubahan kurikulum. Begitupun, jumlah SKS rencana dirubah dari semula 45 SKS ditambahkan 9 SKS baru sehingga menjadi 54 SKS. Dua dari mata kuliah baru yang didalam 9 SKS itu adalah “Kebijakan Pertahanan Laut (3 SKS)” dan “Dinamika Oseanografi untuk Taktis Peperangan di Laut dan Pesisir (3 SKS)”. Dua narasumber diundang untuk memberikan review (telaah) terhadap usulan perubahan kurikulum tersebut, yakni: Laksamana Muda (Laksda) TNI Dato Rusman Sutan Nurdin (Staf Khusus KASAL) dan Widodo Setiyo Pranowo (sebagai peneliti BRIN dan pengajar STTAL).

FGD Hybrid yang dibuka dengan sambutan dari Mayjen TNI Dr. Priyanto Dekan Fakultas Strategi Pertahanan dapat berjalan dengan hangat dan dinamis dimoderatori oleh Kolonel Laut (P) Dr. Rudy Sutanto (Dosen SPL FSP). Peserta FGD baik offline maupun online, memberikan banyak diskusi, masukan, saran konstruktif terhadap usulan perubahan SKS dan usulan mata kuliah baru yang dipaparkan oleh Kolonel Laut (T) Tasdik Mustika Alam selaku Kaprodi S2 SPL.

Situasi offline FGD Kurikulum Prodi S2 Strategi Pertahanan Laut, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan RI, yang digelar secara hybrid pada 24 Juni 2024.

Laksamana Muda (Laksda) TNI Dato Rusman Sutan Nurdin (Staf Khusus KASAL) memberikan review (telaah) terhadap mata kuliah usulan baru dikaitkan dengan teori Civil-Military Interaction (CMI) dan Civil-Military Relation (CMR). Sementara, Widodo Setiyo Pranowo, lebih kepada mereview/meneleaah standing position UNHAN RI akan mengambil peran di manakah di dalam konsep riset operasi untuk peperangan, apakah cukup sebatas pada Dinamika Oseanografi-nya saja baik secara teori dan praktek pengolahan/analisis data, kemudian strategi dan taktik perang hanya diberikan kepada mahasiswa sebagai pengetahuan. Diketahui bersama bahwa yang menempuh pendidikan di UNHAN RI adalah bukan hanya dari militer (TNI) saja, namun juga ada mahasiswa dari sipil (masyakarat biasa). Widodo, juga memberikan banyak contoh beberapa tematik hasil riset terapan oseanografi untuk pertahanan dan keamanan yang dilakukan oleh para mahasiswa bimbingannya di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) dan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AL (SESKOAL).

[Kiri] Flyer FGD. [Kanan Atas – Tengah] Situasi Online FGD Kurikulum Prodi S2 Strategi Pertahanan Laut, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan RI, yang digelar secara hybrid pada 24 Juni 2024. [Kanan Bawah] Reuni.

FGD kurikulum tersebut menjadi sangat spesial, karena mempertemukan kembali Widodo Setiyo Pranowo yang pernah memberikan materi pengajaran tentang Teknologi Kelautan pada tahun 2017 di Sekolah Staf dan Komando (SESKO) TNI, dengan Laksda TNI Dato Rusman Sutan Nurdin yang pada saat itu sebagai Pasis yang menempuh pendidikan di SESKO TNI tersebut.