DETIK TRAVEL, Nusa Penida – Video sampah di perairan Nusa Penida menjadi pukulan keras untuk Bali. Seringkali terjadi, Bali seolah ‘korban’ dari sampah yang dibuang sembarangan. Nusa Penida sedang jadi perhatian dunia. Banyak media internasional yang ikut sedih karena sampah yang mengambang di perairan Nusa Penida. Diposting pada, Rabu (7/3/2018) oleh akun Instagram @ourblueplasticplanet, video tersebut mendadak viral.
“Kalau melihat pola arus, pada akhir Februari hingga awal Maret, arus yang memasuki Selat Lombok itu berasal dari Selat Makassar dan Laut Jawa,” ujar Dr. Widodo Pranowo, Peneliti Oseanografi Pusat Riset dan Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Widodo menambahkan, berdasarkan pola arus tersebut maka bisa diduga bahwa sampah diangkut dari kedua lokasi tersebut. Tetapi jika melihat intensitas atau kekuatan arusnya maka dugaan angkutan dari Selat Makassar lebih kuat ketimbang berasal dari Laut.
Lalu apakah fenomena ini akan menjadi agenda rutin perairan Nusa Penida, seperti Pantai Kuta, Seminyak yang sempat heboh karena sampah?
“Sepertinya bisa rutin terjadi,” kata Widodo.
Jika memang bisa rutin terjadi, langkah pencegahan harusnya sudah di sediakan oleh badan terkait. Namun nyatanya belum ada solusi yang pas untuk memecahkan masalah sampah ini. “Kalau di sungai dan didrainase kan mudah, dipasang seperti perangkap sampah dan ada pasukan oranye yang ngambil setelah terkumpul, nah kalau di laut?” tutur Widodo.
Untuk merubah budaya buang sampah sembarangan sendiri diperlukan waktu yang lama. Mungkin diperlukan kurikulum khusus pendidikan sejak dini dan berlanjut sampai pendidikan tinggi.
“Karena, bukan masalah yang dewasa pasti lebih paham agar tidak buang sampah sembarangan ataukah yg berpendidikan pasti tidak membuang sampah sembarangan. Pada kenyataannya, di jalan tol pun, masih bisa dijumpai mobil bagus tapi buang botol plastik sembarangan di jalan tol,” tutup Widodo. (bnl/aff)