Detik Travel News: Begini Kondisi Arus Laut di Sekitar Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air

Jakarta Detik Travel News – Pencarian pesawat Sriwijaya Air terus dilakukan. Menurut kondisi laut di bulan Januari, bodi pesawat diperkirakan akan bergerak ke arah mana ya?
Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Pesawat tersebut hilang kontak di daerah Kepulauan Seribu, Jakarta.

“Kondisi arus permukaan laut di sana dari tanggal 9-18 Januari 2021 diramalkan dominan bergerak ke arah timur mengikuti pola pergerakan angin musim barat,” ujar Widodo Pranowo, peneliti Bidang Oseanografi terapan pada Laboratorium Data Laut dan Pesisir, Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada detikTravel.

Kedalaman perairan di sekitar lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat Sriwijaya sekitar 14,2 hingga 25 meter, yaitu di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Kedalaman perairan basin Pulau Lancang dan Pulau Laki di Kepulauan Seribu sebagai lokasi jatuhnya Sriwijaya Air pada 9 Januari 2021 (Widodo Pranowo/Dwiyoga Nugroho/Pusriskel – KKP/OpenCPN)

“Apabila ada debris atau serpihan puing yang mengapung di permukaan air maka diperkirakan dapat terangkut menuju ke timur. Semakin lama badan pesawat belum ditemukan, maka debris yang mengapung di permukaan lautan akan terus terbawa ke arah timur,” jelasnya.

Untuk kedalaman sekitar 6 atau 10 meter kondisi arus permukaan lautnya dipengaruhi oleh angin dan bergerak ke arah timur. Sedangkan kondisi arus pada kedalaman lebih dari 10 meter hingga 15 meter, akan dipengaruhi juga oleh pasang surut. Hal ini akan menyebabkan perbedaan pergerakan arus pada kedalaman 10-15 meter, yakni bergerak ke barat, barat-laut atau barat-daya.

Prediksi kondisi arus permukaan laut 1-18 Januari 2021 di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Foto: (Widodo Pranowo/Dwiyoga Nugoro/Pusriskel KKP)
Kondisi Arus laut dari tanggal 8 hingga 9 Januari 2021 pagi hari, pada kedalaman 0 meter, 5 meter, 10 meter dan 15 meter, di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Foto: (Widodo Pranowo/Dwiyoga Nugoro/Pusriskel KKP)

Sehingga debris yang berada pada kedalaman 10-15 meter kemungkinan akan bergerak secara lokal, hanya di sekitar basin di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

“Semoga pesawatnya segera lekas ditemukan. Amin,” doa Widodo.

Prediksi pergerakan debris yang mengapung yang dapat diangkut oleh arus laut di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Foto: (Widodo Pranowo/Dwiyoga Nugoro/Pusriskel KKP)

Saat ini tim penyelam Kopaska sudah menemukan warna dan bagian registrasi pesawat. Pecahan Sriwijaya Air SJ182 itu ditemukan di kedalaman 23 meter.

“Kemudian dilaporkan dari penyelam bahwa visibility di bawah air tersebut juga baik cukup jelas sehingga memungkinkan apabila nanti ditemukan bagian-bagian dari pesawat tersebut, bahkan korban sampai sore hari ini mudah-mudahan bisa diangkat kalau tidak ada perubahan arus di bawah,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memimpin pencairan pesawat Sriwijaya Air di atas KRI John Lie, Minggu (10/1/2021).

(Sumber berita: Detik Travel News bnl/ddn)