Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia: Promosi Doktor Ivan Syamsurizal “Model Konseptual Kelentingan Kawasan Historis Untuk Keberlanjutan Kota Semarang”

Foto: W.S. Pranowo

Pada hari Sabtu tanggal 11 Januari 2020 Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan UI melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Lingkungan dengan promovendus Ivan Syamsurizal di Aula Gedung IASTH UI Lt. 3, Kampus UI Salemba. Ivan Syamsurizal saat ini menjabat sebagai Analis Kerja Sama pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan R.I.

Judul Disertasi Ivan adalah Model Konseptual Kelentingan Kawasan Historis Untuk Keberlanjutan Kota Semarang Sidang dipimpin oleh Dr. Emil Budianto dengan promotor Dr. rer. nat Mufti Petala Patria, M.Sc. dan sebagai ko-promotor Drs. Raldi Hendrotoro Koestoer, M.Sc., Ph.D., APU. dan Dr. Djoko Harmantyo, M.S. Bertindak sebagai majelis penguji dalam sidang terbuka promosi doktor ini antara lain Dr.-Ing. Widodo Setiyo Pranowo, M.T., Dr. Rudy Tambunan, M.Si., Dr. Suyud Warno Utomo, M.Si., Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si dan Dr. Hayati Sari, S,T., M.T.

Dalam disertasinya, Ivan Syamsurizal menganalisis tentang daerah pesisir yang sangat strategis, dibuktikan oleh fakta bahwa 70% kota besar di dunia berada di wilayah pesisir. Pesisir juga memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap fenomena alam seperti: tsunami, banjir pasang surut, angin laut yang kencang, atau abrasi. Kota Semarang adalah salah satu kota pesisir dengan kerentanan tinggi, terutama dari banjir pasang yang disebabkan oleh penurunan muka tanah akibat beban fisik yang di tanggung oleh tanah. Penggenangan Rob disebabkan oleh penurunan muka tanah terhadap garis pantai yang bergeser ke arah daratan sehingga garis pantai menjadi lebih menjorok kea rah laut. Kawasan historis adalah kawasan yang berbatasan langsung dengan pantai Kota Semarang. Daerah ini adalah daratan pertama yang terkena banjir Rob yang sering terjadi di Kota Semarang.

Riset ini bertujuan untuk memberikan model alternatif bagi keberlangsungan kota-kota di wilayah pesisir melalui pendekatan perlindungan terhadap kawasan bersejarah sebagai faktor ketahanan kota. Metode yang digunakan untuk menghasilkan model adalah analisis overlay menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik terdiri dari kemiringan pantai, kisaran pasang surut maksimal, tinggi gelombang rata-rata, kenaikan permukaan laut, geomorfologi pantai, perubahan garis pantai, dan penurunan muka tanah. Faktor sosial terdiri dari kepadatan penduduk, penggunaan lahan, usia penduduk dan tingkat pendidikan.

Semua variable diberi bobot sesuai dengan kriteria masing-masing dengan metode weighted overlay. Langkah selanjutnya adalah proses menambahkan bobot masing-masing variable menggunakan operasi matematika sederhana menggunakan tools sum. Tahap akhir untuk mendapatkan zona distribusi indeks kerentanan dilakukan reclassification untuk menunjukkan distribusi spasialnya. Berdasarkan hasil pemodelan, selama kuang lebih 600 tahun, garis pantai di pesisir Kota Semarang mengalami pergeseran sejauh 9 km, namun akibat aktivitas manusia menjadi berbalik hanya dalam waktu kurang 150 tahun. Riset menunjukkan bahwa Kawasan Historis terbukti berkontribusi pada pembentukan kelentingan Kota.

Sdr. Ivan Syamsurizal berhasil mempresentasikan dan mempertahankan disertasinya dengan baik dan mendapatkan yudisium Sangat Memuaskan.

(Redaksi: Fira, editor Tyas, pict PW)

Sumber Asli: SIL UI, 23 Januari 2020