Sekolah Ilmu Lingkungan | Universitas Indonesia | Pengumuman | Saturday, 6 January 2018
Pada hari Sabtu tanggal 6 Januari 2018 Program Studi Ilmu Lingkungan, sekolah Ilmu Lingkungan UI melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Lingkungan dengan promovendus Yosef Prihanto di Aula Gedung IASTH UI Lt. 3, Kampus UI Salemba. Sidang ini dalam rangka memperoleh gelar Doktor Ilmu Lingkungan dengan Judul disertasinya yaitu Rekonstruksi Model Sosio-Spasial Pemanenan Air Hujan Untuk Mendukung Keberlanjutan Pasokan Air Wilayah Urban (Studi di Wilayah Urban Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia). Sidang dipimpin oleh Dr. Emil Budianto dengan promotor Prof. Dr. Ing. Ir. Dwita Sutjiningsih, Dipl.HE dan sebagai ko-promotor Bapak Raldi H.S. Koestoer, M.Sc., Ph.D., APU dan Dr. Linda Darmajanti, M.T. Bertindak sebagai majelis penguji dalam sidang terbuka promosi doktor ini antara lain Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D; Dr. Ir. Setyo S. Moersidik, DEA; Dr. Ing. Widodo Setiyo Pranowo, M.Si; Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Sc., dan Dr. Hayati Sari Hasibuan, M.T.
Dalam disertasinya, Yosef Prihanto meneliti tentang pertumbuhan jumlah penduduk dan dampak perubahan iklim yang menyebabkan banyak kota menghadapi masalah ketersediaan air bersih. Semarang adalah kota level kedua di Indonesia yang juga menghadapi masalah ketahanan air. Terancamnya ketahanan air Kota Semarang disebabkan juga oleh kondisi geologi, litologi batuan, dan geomorfologi wilayah. Sebagai kota pesisir, Semarang juga menghadapi dampak perubahan iklim. Berdasar kondisi tersebut maka upaya pemanfaatan metode pemanenan air hujan seharusnya dapat digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air dan mengurangi dampak akibat bencana, sehingga dapat meningkatkan ketahanan air Kota Semarang. Namun, penerapan sistem pemanenan air hujan di Kota Semarang kurang berhasil, sehingga perlu dikaji penyebabnya. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik non-parametrik memanfaatkan data kuesioner, dengan menggunakan analisis tabel silang dan analisis jalur. Variabel bebas yang diperhitungkan adalah: karakteristik responden, pengetahuan, persepsi, biaya air, penduduk, curah hujan, atap permukiman, kerapatan, strata sosial, jenis permukiman. Variabel terikat yang diperhitungkan adalah: sikap, potensi sosial, kebutuhan air rumah tangga, potensi pemanenan air hujan, model potensi sosial dan model potensi pemanenan air hujan. Penelitian ini menghasilkan 3 hal. Yang pertama tingkat penerimaan masyarakat Kota Semarang terhadap penerapan pemanenan air hujan secara umum berada pada level rendah hingga sedang, dengan wilayah penerimaan paling tinggi berada di wilayah Semarang Tengah. Hasil kedua menunjukkan bahwa semakin kearah selatan, curah hujan semakin tinggi dan jika dikaitkan dengan potensi pemanenan air hujan maka wilayah Semarang Tengah memiliki potensi pemanenan air hujan paling baik. Hasil ketiga adalah, model sosio-spasial berdasar tujuh parameter, mampu menggambarkan distribusi tingkat kemauan masyarakat untuk menerapkan pemanenan air hujan dengan akurasi model mencapai 89,69%. Sdr. Yosef Prihanto berhasil mempresentasikan dan mempertahankan disertasinya dengan baik dan mendapatkan yudisium Sangat Memuaskan.(js)