Author: admin

KORAN TEMPO: Pusat & DKI Sepakat Tunda Proyek Tanggul Laut Raksasa: Kelanjutan Proyek Masih Dikaji Bappenas

KORAN TEMPO | Jumat, 25 Januari 2019 | METRO| Inge Klara Safitri & Vindry Florentin |

| KORAN TEMPO | Jumat, 25 Januari 2019 | Metro | Inge Klara Safitri & Vindry Florentin |

 

ANTARA NEWS: Sampah plastik ubah Arlindo jadi jalur migrasi berbahaya

JAKARTA, (ANTARA NEWS).- Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang sering digunakan mamalia laut bermigrasi dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia menjadi berbahaya dengan adanya sampah plastik.

Kepala Laboratorium Data Laut dan Pesisir Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Widodo Pranowo di Jakarta, Kamis 22 November 2018, mengatakan, arus yang secara internasional disebut Indonesian Through-Flow (ITF) ini merupakan aliran suatu volume besar massa air dari Samudera Pasifik yang melewati perairan internal Indonesia ketika menuju ke Samudera Hindia. Read More ANTARA NEWS: Sampah plastik ubah Arlindo jadi jalur migrasi berbahaya

DETIK TRAVEL: Please Jangan Buang Lagi Sampah ke Laut, Paus Sampai Mati Tuh

DETIK TRAVEL, Jakarta – Sampah lagi-lagi memakan korban. Kali ini, seekor paus sperma mati terdampar di Laut Wakatobi dengan perut yang penuh dengan sampah plastik. Paus sperma yang memiliki nama latin Physeter macrocephalus ini terdampar mati dengan perut terbuka di Pulau Kapota, Wakatobi , Sulawesi Tenggara. Bangkai paus ini sudah tidak utuh dan banyak sampah di perutnya. Kejadian ini kembali mempertanyakan pengelolaan sampah di masyarakat. Masih banyak masyarakat yang menjadikan laut sebagai tempah sampah raksasa. Padahal, laut memiliki ekosistem dan kehidupan yang jauh lebih kompleks.

Imbauan kepada masyarakat, kurangi penggunaan kantong plastik yang berpotensi terbuang ke sungai dan laut. Pastikan para pengelola wisata bahari, penyedia transportasi jasa laut, pengelola restoran pingir sungai dan laut, menyediakan tempat sampah yang memadai secara daya tampung dan daya dukung, dan juga tempat sampah harus cukup kokoh wadahnya, terlindungi agar tidak mudah terguling/terbongkar yang menyebabkan sampah-sampah tadi terbuang secara tidak sengaja atau sengaja ke badan sungai maupun ke laut,” ungkap Dr Ing Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan KKP, eksklusif kepada detikTravel, Rabu (21/11/2018). Read More DETIK TRAVEL: Please Jangan Buang Lagi Sampah ke Laut, Paus Sampai Mati Tuh

DetikTravel News: Perut Bangkai Paus Penuh Sampah, Masih Mau Buang Sampah ke Laut?

| DetikTravel News | Rabu, 21 November 2018 16:30 WIB | Bona |

Jakarta – Cerita sedih datang dari paus sperma yang mati terdampar di Wakatobi, dengan perutnya berisi sampah. Bagaimana kata peneliti laut soal kejadian ini ya?

Seekor paus sperma mati terdampar di perairan Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bukan hanya mati, ditemukan juga sampah-sampah plastik yang ada di perut paus sperma tersebut. Berita ini pun viral dan menarik perhatian banyak orang. Paus sperma yang memiliki nama latin physeter macrocephalus ini bukanlah korban pertama dari ganasnya sampah plastik yang dibuang ke laut. Kemungkinan paus tersebut sudah mati di lautan baru terdampar di perairan Wakatobi.

“Perairan wakatobi adalah salah satu wilayah yang dilewati oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Arus ini dikenal secara internasional sebagai Indonesian Through-Flow (ITF). Arus ini sebenarnya adalah aliran suatu volume besar massa air dari Samudera Pasifik yang melewati Perairan Internal Indonesia ketika menuju Samudera Hindia,” ujar Dr-Ing Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan KKP, eksklusif kepada detikTravel, Rabu (21/11/2018). Read More DetikTravel News: Perut Bangkai Paus Penuh Sampah, Masih Mau Buang Sampah ke Laut?