Jakarta, Rubrik, 28 Juni 2016
“Fenomena La Nina memicu curah hujan tinggi dan gelombang setinggi 4-6 meter. Masuknya air hangat dari perairan Pasifik Barat ke perairan Nusantara, membawa serta populasi tuna maupun pelagis besar lainnya dalam jumlah banyak”.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut fenomena La Nina pada musim kemarau tahun ini, memicu curah hujan tinggi dan gelombang setinggi 4-6 meter. Namun, La Nina juga mendorong masuknya air hangat dari perairan Pasifik Barat ke perairan Nusantara, disertai migrasi ikan tuna maupun pelagis besar lainnya dalam jumlah banyak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para pengguna transportasi laut agar berhati-hati terhadap gelombang tinggi dan arus laut yang kuat di sejumlah perairan di Indonesia. Tahun ini diperkirakan ada 1,6 juta pemudik yang menggunakan angkutan laut. Masyarakat yang berwisata ke pantai juga diminta waspada terlebih fasilitas keamanan pantai masih minim.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S Swarinoto, mengatakan, tingginya gelombang merupakan efek terjadinya La Nina yang puncaknya pada Juli – September tahun ini. Suhu laut yang biasanya hangat menjadi lebih dingin. Pengaruh La Nina pada sistem gerak atmosfer global menyebabkan angin pasat timuran dan sirkulasi Monsoon menguat. Akibatnya akumulasi curah hujan di atas normal, terutama di bagian timur dan selatan Indonesia.
Ikan Tuna Melimpah
Kedatangan La Nina tak melulu membawa kabar buruk. Menurut peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP), Widodo Pranowo, ada kabar baik karena produksi perikanan bisa meningkat. Terjadi migrasi ikan tuna maupun ikan pelagis besar lainnya seperti cakalang dan madidihang dari perairan Pasifik Barat memasuki lautan Indonesia, terutama peraian Makassar dan Banda.
“Ini bisa menjadi berkah bagi nelayan Indonesia,” ujarnya. Jika El Nino menyebabkan warm pool region—semacam kolam air panas, kawasan laut yang airnya lebih panas dibanding sekitarnya— di Lautan Pasifik dan kemudian bergerak menjauhi Pasifik Barat menuju ke tengah. Pada saat La Nina, akan terjadi sebaliknya. Kolam air panas itu bergerak memasuki perairan Indonesia bagian timur.
“Kita bakalan kelimpahan ikan pelagis besar terutama tuna, cakalang, dan madidihang yang suka berkumpul di warm pool region,” beber Widodo.
Artikel selengkapnya dapat Anda baca di Majalah Sains Indonesia Edisi 55