KOMPAS Cetak, Selasa, 13 Maret 2018 | Sains, Lingkungan & Kesehatan | Halaman 13
Tag: sampah laut
Trubus.id | Home > Plant & Nature | 23 Februari 2018 | Reporter: Binsar Marulitua
Trubus.id — Hampir tiga perempat bagian atau lebih dari 70 persen permukaan bumi merupakan kawasan laut. Tanpa sadar, plastik yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia, akan berakhir di kawasan sekitar laut, pecah menjadi bagian paling kecil atau mikroplastik. Benarkah jika manusia berkontribusi pada kehancuran biota laut?
Menurut Peneliti Oseanografi Pusat Riset dan Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Widodo Pranowo, plastik menjadi serpihan dengan ukuran kurang dari lima milimeter karena faktor panas, gelombang, sinar ultraviolet, dan bakteri. Tidak hanya plastik dalam bentuk makro yang terdegradasi, limbah cair rumah tangga yang langsung digelontorkan ke sungai dan berakhir di laut tanpa diolah oleh Industri Pengelolaaan Air Limbah (IPAL), turut memperburuk kondisi mikroplastik di perairan Indonesia. “Karena mikroplastik juga banyak terdapat di deterjen, sabun muka, sabun cair, dan sampo. Berbentuk bintil-bintil mungil yang berfungsi sebagai scrub,” jelas Widodo kepada Trubus.id, Jumat (23/2).
Read More TRUBUS.ID: Hydrodinamik, Deteksi Mikroplastik Terhadap Kehancuran Laut
detikTravel / Travel News / Fokus Berita: Fenomena Sampah di Bali
Kamis, 04 Jan 2018 08:25 WIB
Redaksi Travel: Bona (bnl/wsw)
Jakarta – Jangan buang sampah di laut, mungkin kalimat ini sering terdengar. Tapi kenyataannya, sampah jadi masalah besar yang sekarang harus dihadapi, khususnya Bali.
Fenomena sampah di Bali memang jadi sorotan. Sampah yang menggunung menghalangi cantiknya Bali. Alat-alat berat pun diturunkan untuk membantu petugas kebersihan.
Sampah-sampah yang ada di Bali, diduga datang dari lautan. Menurut Dr. Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan KKP, sampah-sampah tersebut dibawa dari Laut Jawa ke timur. Read More TRAVEL.DETIK.COM: Belajar dari Fenomena Sampah di Bali: Jangan Buang Sampah ke Laut!
detikTravel / Travel News / Fokus Berita: Fenomena Sampah di Bali
Rabu, 03 Jan 2018 18:45 WIB
Redaksi Travel: Bona (bnl/aff)
Jakarta – Sampah di Bali kini makin jadi sorotan. Terjadi sekali setahun, ini kata peneliti soal fenomana sampah di Bali.
Fenomena sampah di Pantai Kuta kian jadi sorotan Internasional. Kecantikannya yang dulu tersohor kian memudar karena sampah. Dibilang fenomena setahun sekali, apa kata peneliti?
“Sampah itu adalah material pasif, jadi keberadaannya di suatu kawasan laut tertentu pastinya ditranspor (diangkut) oleh arus. Arus yang mengangkut sampah itu adalah arus permukaan,” kata Dr. Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi pada Pusat Riset Kelautan KKP, eksklusif kepada detikTravel, Rabu (3/1/2018). Read More TRAVEL.DETIK.COM: Ini Kata Peneliti Soal Sampah di Bali